Tuesday 24 February 2015

Mengenal Distro Linux BlanKon Indonesia

Gambar : ayo.semuanya.di.blankon.in/
Pada postingan tentang distro linux dari Indonesia kali ini kita akan mengenal distro Linux BlanKon. Siapa di belakang distro BlanKon ? dan sejarah distro Blankon.

Distro Linux Blankon merupakan salah satu distro turunan dari distro Debian pada awal kemunculannya yang dioptimalkan dan disesuaikan untuk masyarakat Indonesia.

Linux BlanKon dikembangkan oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) bersama tim BlanKon dengan semangat gotong royong yang biasa telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Karena Distro Linux BlanKon berlisensi bebas dan terbuka, maka siapapun bisa ikut berperan dalam meningkatkan Distro Linux BlanKon menjadi lebih baik lagi.

Apa alasan penamaan distro BlanKon ?
Sebagaimana kita ketahui bahwa blankon merupakan alat penutuh kepala pada beberasa suku di Indonesia. BlanKon tersebut diharapkan menjadi penutup dan tameng dari ketergantungan pada software berbayar (tertutup) yang tidak disukai sebagian masyarakat Indonesia.

BlanKon juga bisa diartikan dengan Blank (angka biner 0) dan On (anka biner 1) dengan harapan masyarakat memahami dan meningkatkan ketrampilan dalam bidang teknologi informasi. Mana sejarah distro BlanKon nya ? sabar sob, pada paragrap berikut akan ditulis tentang sejarah Linux BlanKon.

Linux BlanKon mulai dikembangkan YPLI Tahun 2004 dengan nama (Bianglala). Distro Linux ketika itu merupakan distro linux turunan dari distro Fedora Core 3. Setelah BlanKon versi 1.1 distro BlanKon mati suri.

Pada tahun 2007 pihak YPLI membangkitkan lagi BlanKon dengan menjadikan distro Linux Ubuntu sebagai pengganti distro Fedora Core. Karena Distro Linux Ubuntu rilis 2 kali setahun, BlanKon pun berencana merilis 2 kali setahun dengan menggunakan tema dan ciri khas yang berbeda dari budaya-budaya Indonesia.

Pada tahun 2007, BlanKon merilis BlanKon versi 2.0 dengan nama 'Konde'. Versi BlanKon Konde merupakan turunan dari Ubuntu versi 7.10. Pada pertengahan tahun 2008 dirilis BlanKon versi 3.0 dengan kode nama 'Lontara' berbasis ubuntu 8.04.

Pada November 2008 dirilis Linux BlanKon 4.0 dengan nama 'Meuligoe' sebagai ciri khas daerah Aceh dengan didominasi warna hijau. Pada rilis BlanKon versi 5.0 menggunakan nama 'Nanggar', ciri khas Batak.

Mulai versi 6.0 yang diberi nama Linux BlanKon 'Ombilin' tidak lagi 100% mengadopsi linux Ubuntu 10.04, sehingga banyak program yang diambil dari pengembang software secara langsung. dan sejak versi 6.0, Linux BlanKon menjadwalkan rilis 1 Tahun sekali.


Versi terbaru Linux BlanKon ketika diposting blog ini adalah BlanKon 9.0 dengan nama Suroboyo. Pada rilis Linux BlanKon Suroboyo ditambahkan lebih banyak dukungan terhadap hardware-hardware terbaru sehingga pengguna Linux BlanKon tidak direpotkan lagi dengan install driver.

Desktop Manokwari yang dikembangkan dengan teknologi HTML5 dan css3 membuat tampilan desktop manokwari cantik, modern, ringan dan pasti mudah untuk dimodifikasi.

Dukungan terhadap program perkantoran menggunakan LibreOffice, Software musik dan video untuk memutar musik dan menonton video. Software untuk desain grafis gratis juga ditambahkan kedalamnya dan yang tidak kalah penting adalah Warsi (Warung Aplikasi. Cara cepat untuk memasang aplikasi di Linux BlanKon.

Apakah komputer saya bisa diinstal Linux BlanKon Suroboyo ? Agar sobat nyaman menggunakan linux BlanKon spesifikasi hardware yang dibutuhkan untuk menginstall linux BlanKon adalah ; CPU 1 GHz, RAM 1 GB, Ruang Hard Disk 15 GB, VGA 256 MB.

Tertarik untuk menginstall BlanKon Suroboyo ? Silahkan mengunduh ke halaman download Linux Blankon dari link berikut :

http://cdimage.blankonlinux.or.id/blankon/rilis/9.0

No comments:

Post a Comment